Selasa, 11 September 2018

Django, framework unggulan buat si Python



          Salah satu dari begitu banyaknya framework yang digunakan oleh para programer khususnya web developer adalah Django. Django sendiri adalah framework untuk bahasa pemograman Python dan banyak dipakai oleh situs-situs besar sebagai back end mereka, diantaranya adalah disqus, instagram,  bahkan NASA. Sebelum berkenalan lebih jauh dengan Django ini, saya akan bahas sedikit tentang apa itu framework.


Sedikit tentang Framework

          Framework. Mahkluk apakah itu? Sejenis serangga kah? Atau mungkin sebangsa crustacea? Ya, mungkin bagi orang-orang awam nama framework masih terdengar asing tetapi bagi para programer apalagi programer web framework tentu tidak terdengar asing lagi di telinga mereka karena memang framework sangat dibutuhkan dalam proses koding agar menjadi lebih mudah. Lalu apakah sebenarnya framework itu?

Beberapa framework untuk pengembangan web
         Framework atau bisa disebut kerangka kerja adalah sebuah software untuk memudahkan para programmer membuat aplikasi atau web yang isinya adalah berbagai fungsi, plugin, dan konsep sehingga membentuk suatu sistem tertentu. Dengan menggunakan framework sebuah sebuah aplikasi akan tersusun dan terstruktur dengan rapi.

          "Wah! berarti kita ngak usah repot-repot mikir kodingan dong buat bikin aplikasi atau web? Tinggal make framework aja kan?" Ya bukan seperti itu juga sayangku... menggunakan framework bukan berarti kita bebas dari pengkodean karena kita sebagai seorang pengguna framework haruslah menggunakan fungsi – fungsi dan variable yang ada di dalam sebuah framework yang kita gunakan. Karena itulah, kerja kita bisa menjadi efektif karena tidak harus membuat fungsi-fungsi lagi.


Lanjut tentang Django

          Oke setelah mengetahui sedikit tentang framework, sekarang saya akan membahas lebih jauh tentang salah satu framework yang banyak digunakan oleh para web developer khususnya pengguna bahasa pemongraman Python, yaitu Django. 


        Seperti yang saya tuliskan di awal artikel tadi, bahwa Django adalah framework yang digunakan sebagai back end oleh perusahaan-perusahan besar seperti instagram dan NASA. Tak heran Django pun masuk kedalam top list back end framework 2018 bersama dengan framework terkenal lainnya seperti Laravel dan Rubi on Rail. Lalu apa sih beda Django dengan framework lain?


          Jika kalian pernah menggunakan framework pengembangan website lainnya seperti Laravel, Symfony dsb. Tentu kalian tidak asing dengan istilah MVC (Model-View-Controller). Dimana kamu memisahkan antara logika penyimpanan data, logika penyajian data, dan logika untuk menampilkan data.

Tidak berbeda jauh dengan framework lain, Django memiliki pola MVT (Model-View-Template),


          Secara singkat, Controller yang ada pada framework lain diganti dengan file urls.py atau biasa disebut dengan url routing. Sementara View pada framework lain diganti dengan Template pada Django. Template pada Django, selain dapat menghasilkan sebuah halaman web seperti HTML, juga bisa digunakan untuk menghasilkan JSON, XML, CSV, dll.

          Model disini adalah data yang akan disimpan, digunakan, diproses oleh Django yang disimpan disuatu database. Sementara View adalah sebuah protokol atau tata cara yang ditulis oleh pemrogram untuk Django dalam merespon permintaan pengguna.


Bagaimana Django tercipta?


Django lahir di sebuah kantor berita Lawrence Journal World - Kansas, yang diciptakan karena kebutuhan nyata sebuah kantor berita yang super sibuk.

Adrian Holovaty dan Simon Willison adalah pemrogram yang menciptakan Django untuk kantor berita tersebut dalam bahasa Python. Pembuatan Django dimaksudkan untuk mempercepat proses pembuatan sebuah website pada kantor berita yang memang memiliki jadwal sangat padat.

Dari sejarahnya saja , bisa kita lihat bahwa Django memiliki beberapa keunggulan yaitu Django hadir dan dipakai oleh pengelola website super sibuk yang berurusan dengan database serta konten dinamis, itulah mengapa Django cocok untuk website berbasis konten seperti ebay, craiglist dan washingtonpost.com.

Beberapa fitur Django:

  • Sangat dapat dikustomisasi: Kerangka pengembangan aplikasi web ini sendiri merupakan kerangka kerja web yang sangat dapat dikustomisasi. Kerangka template, ORM, dan basis data semuanya dapat ditukar.

  • Dokumentasi Top-notch: Dokumentasi Django ditulis dengan baik, teliti dan dijelaskan semuanya secara detail.

  • Alat populer: Django juga alat yang sangat populer, dengan komunitas yang luas dan banyak pengembang berpengalaman yang telah menggunakannya selama bertahun-tahun
  • Organisasi MVC yang jelas dan terdefinisi: Django mengikuti beberapa pola MVC yang cukup mapan. Dengan segala sesuatu di tempat dan di mana permintaan mengikuti jalur yang jelas melalui urlresolvers, middleware, tampilan dan pengolah konteks.

Apakah Django punya kekurangan?

          Kekurangan? Mungkin ada. Framework seperti Django membutuhkan sedikit skill diatas pemula. Contohnya, jika menggunakan PHP kita bisa menyisipkan kode program ke dalam file HTML, sementara di Django kamu harus memisahkan logika program dengan file HTML.

          Selain itu, biaya setelah pembuatan website juga lebih besar daripada PHP. Jika kamu menggunakan PHP, maka kamu bisa menemukan shared hosting murah yang dapat menjalankan website berbasis PHP kamu itu. Beda halnya dengan website berbasis Django, yang saat ini (2018) minimal membutuhkan VPS karena belum ada shared hosting untuk website berbasis Django.

          Mungkin itu saja yag bisa saya jelaskan tentang framework bernama Django ini. Jika kalian ingin melihat lebih jauh tentang Django atau mungkin ingin langsung mencobanya kalian bisa datang ke website resmi mereka disini. Bye.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar